Juni 2014 ini usia saya genap 25 tahun, itu
artinya tahun ini adalah tahun terakhir saya mendapatkan jatah tiket pesawat
dari kantor papay. Kesempatan terakhir ini harus digunakan dengan sebaik –
baiknya.
Saya mulai berfikir kira – kira jalan kemana
ya, ke tempat dimana saya belum pernah mengunjunginya. Mulai berfikir ingin ke
Thailand, Hongkong, dan pilihan pun jatuh ke Jepang. Setelah mendapatkan
tujuan, yang harus difikirkan selanjutnya adalah pergi dengan siapa dan kapan.
Saya pun mulai menanyakan teman – teman adakah yang ingin join, alhamdulillah
setelah saya mengutarakan maksud mba Tisa setuju, mba Tisa adalah salah satu
temen waktu pergi ke korea dan kami pun menyepakati untuk pergi dibulan maret,
karena bulan maret ada long weekend kebetulan di jepang sedang musim sakura J. Proses selanjutnya adalah pemesanan tiket, setelah menunggu kira –
kira sebulan lamanya akhirnya tiket saya pun jadi yeay. Langkah selanjutnya
adalah booking penginapan, setelah searching – searching pilihan pun jatuh
kepada J-Hopper Osaka GuestHouse dan Super Hotel Asakusa. Untuk transport
disana kami juga booking tiket bus willer, semua keperluan dibooking oleh mba
Tisa, jadi saya tinggal terima beres saja hehe
Langkah terakhir adalah membuat visa. Saya
memutuskan untuk membuat visa sendiri, toh kedutaan jepang tidak jauh dari
kantor saya. Setelah mengumpulkan semua persyaratan dimulai dari mengisi
formulir visa, foto terbaru ukuran 4,5 x 4,5, paspor asli, fotocopy ktp,
fotocopy bukti pemesanan (tiket, penginapan), jadwal perjalanan, fotocopy
rekening koran. Tanggal 3 Maret saya akhirnya menuju kedutaan jepang pagi –
pagi di daerah thamrin. Setelah menunggu beberapa saat akhirnya giliran no
antrian saya. Saya pun maju ke loket dengan membawa 4 dokumen milik saya, adik
saya, mba Tisa dan temannya mba Tisa. Celakanya pas sampai di depan loket
petugasnya nanya 3 dokumen lain punya siapa saja, saya bilang yang 1 punya adik
saya (ada bukti KK) dan 2 lagi punya teman seperjalanan saya (ada surat kuasa),
ehh ternyata kalau hanya teman seperjalanan tidak boleh diwakilkan, OMG saya
pun tidak habis akal setelah urusan dokumen saya dan adik saya diterima saya
pun langsung mencari orang travel yang ada dikedubes tersebut yang sedang
mengantri apply visa. Alhamdulillah ada bapak travel yang berbaik hati mau
dititiipkan dengan biaya Rp 450.000 / dokumen, gak papa lah dari pada saya
harus mencari – cari travel lain dan belum tentu harganya segitu. Akhirnya saya
pun menyetujui dan meminta no telp bapak Nurdin dan janjian akan bertemu pada
hari kamis untuk mengambil visa.
Ada rasa dek-dekan, takut visa saya dan adik
tidak di approved, karena jumlah tabungan tidak terlalu banyak. Hari kamis
kira- kira pukul 13:15 saya pun izin sebentar ke atasan untuk mengambil visa.
Sesampainya di kedubes saya langsung mengambil nomor antrian, sambil celingak
celinguk mencari pak Nurdin. Lumayan lama menunggu akhirnya giliran no antrian
saya, dengan hati dak-dik-duk saya menghampiri ibu penjaga loket. Dia melihat
isi paspor dan menulisakan sesuatu di form tanda terima, setelah selesai
menulis dia memberi tahukan bahwa ongkosnya Rp 700.000, alhamdulillah rasanya
senang sekali mendengarnya, itu artinya visa saya dan adik saya di approved.
Dengan perasaan senang saya pun kembali ke tempat duduk dan melihat visa jepang
yang menempel di pasport saya dan adik J. Setelah
itu saatnya menunggu visa mba Tisa yang sedang diambil oleh pak Nurdin, pak
Nurdin menyerahkan paspor milik mba Tisa dan mas Nur lalu menyuruh memeriksanya
apakah data tersebut sudah benar atau masih ada yang perlu direvisi.
Alhamdulillah akhirnya semua visa di approved. Dengan hati gembira saya pun
pulang ke kantor.
Yeay.. Jepang we are comiiiinggg....!!!!!
Komentar
Posting Komentar